OKU Timur – Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram sejak dua pekan terakhir ini belum juga ditanggapi pemerintah.
Pasalnya salah satu kebutuhan pokok masyarakat tersebut sulit didapatkan bahkan harganya yang juga melambung naik.
Khususnya di Martapura, Kabupaten OKU Timur, gas melon itu sendiri pun tak kunjung mudah ditemukan.
Bahkan masyarakat harus mencarinya di daerah lain meskipun harganya cukup menguras kantong.
Seperti halnya yang dikeluhkan salah satu warga tebat sari, yakni Adi, yang mana ia mengatakan sulitnya mencari gas melon tersebut lantaran kelangkaan yang terjadi beberapa minggu terakhir ini.
Bahkan dirinya harus menempuh jarak cukup jauh hingga masuk ke wilayah Lampung agar bisa mendapatkan gas 3 kilogram tersebut.
“Ia mas, saya cari-cari di sekitar Martapura udah pada kosong. Jadi, mau ga mau saya ke arah Way Tuba Lampung untuk dapatkan gas ini, Alhamdulillah ada walau harganya cukup jauh,” keluhnya. Senin, (20/5/2024).
Selain dirinya, ada beberapa warga dari Martapura juga mencari gas 3 kg tersebut ke tempat yang sama. Bukan cuma satu orang tapi ada beberapa orang.
“Bukan saya saja yang cari gas sampai masuk ke arah Lampung. Ada beberapa orang mas,” ucapnya.
Adi juga mengaku jika kelangkaan gas yang ia rasakan ini sudah berlangsung sejak sepekan lebih.
Hal itu tentunya menyulitkan karena ini merupakan salah satu kebutuhan pokok rumah tangga.
Namun Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian OKU Timur, Amin Zen dalam salah satu berita mengatakan jika pihaknya akan menyurati pihak Pertamina untuk menambah distribusi gas ke OKU Timur.
Akan tetapi, faktanya gas melon yang menjadi andalan keluarga ini tak jua mengentaskan kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Terlebih masyarakat yang menggantungkan gas elpiji untuk UMKM.
Sementara, Kepala Bidang perdagangan, Dewi Rahmayanti melalui pesan WhatsApp membenarkan, jika pihaknya sudah menyurati Pertamina agar segera mengakomodir kelangkaan ini.
“Sudah dek, sudah disurati,” ujarnya singkat.
Namun, saat ditanya tindakan nyata yang dilakukan Disperindag OKU Timur terkait kelangkaan gas melon tersebut, Dewi tidak menjawab lagi. (*)