OKU Timur – Lagi-lagi perlintasan Kereta Api (KA) tanpa palang pintu yang ada di jalan pertanian, desa kota baru, kecamatan Martapura Kabupaten OKU Timur memakan korban. Tak tanggung, kali ini satu bus putra sulung hancur akibat hantaman keras dari moncong kereta api.
Peristiwa tragis itu terjadi pada Minggu, (21/4) sekira pukul 13:30 WIB. Dimana pada saat kejadian puluhan penumpang bus masih terjebak didalam.
Meski ada beberapa penumpang bus PO Putra Sulung nekat lompat, namun puluhan lainnya masih berada didalam dan ikut terseret sejauh 100 meter sebelum akhirnya kereta penumpang dari arah Lampung itu berhenti.
Tampak dari video amatir warga sekitar yang beredar memperlihatkan beberapa penumpang yang sudah berhamburan di parit tak jauh dari rel kereta api itu. Meski berhasil melompat, namun ada beberapa yang tak sadarkan diri.
Warga yang melihat pun histeris dengan kejadian mengerikan itu, bahkan sempat tak berani untuk menolong para korban.
Tak jauh mengenaskan, penumpang yang masih terjebak didalam bus dengan nomor polisi BE 7037 FU itu pula diketahui banyak yang mengalami luka berat akibat hantaman dan pecahan kaca.
Bahkan dikabarkan satu orang penumpang laki-laki meregang nyawa terjepit didalam bus tepat dimana hantaman dari kereta api tersebut.
Tampak kondisi bus berwarna biru itu rusak parah pada bagian sebelah kiri, dimana korban yang tewas berada. Kaca bus itu pun berserakan bersamaan dengan barang-barang korban dari penumpang bus putra sulung itu.
Salah satu warga yang melihat kejadian ini mengatakan sebelum kereta jurusan Lampung – Palembang itu menghantam, bus sempat berhenti tepat di atas rel kereta api, diduga mati mesin.
“Saat bus mau lewat, pas di atas rel itu mesinnya mati ga mau hidup,” ujar saksi mata yang melihat kejadian.
Tak lama berselang, klakson kereta api pun terdengar dari arah Lampung sebanyak dua kali sebelum insiden tersebut terjadi.
Diketahui, kejadian serupa sebelumnya juga pernah terjadi dimana satu bus putra remaja yang jadi korbannya. Beruntungnya saat itu tak ada korban jiwa dan hanya berisi tiga orang.
“Sebelum ini kan pernah juga mas kejadian, waktu itu bus putra remaja ditabrak, untung kosong cuma ada supir, kernet sama satu penumpang yang udah turun sebelum ditabrak,” ucapnya lagi.
Ia pun menyayangkan peristiwa seperti ini selalu terjadi, dan berharap juga pemerintah ataupun pihak KAI memasang palang pintu di jalur perlintasan KA di desa kota baru tersebut agar hal seperti ini tidak terulang.
“Puluhan tahun ga ada palang pintu disini, udah berapa kali makan korban setahu saya, kejadian terakhir ini yang lebih parah, tolonglah pemerintah memperhatikan keselamatan warga dan penggunaan jalan, mau berapa banyak lagi nyawa yang melayang kalo dibiarkan terus,” keluhnya. (*)